Oktober 2015
April 2015
KELINCI DAN TELUR PASKAH
Kelinci dan telur paskah telah menjadi symbol tetap pada setiap perayaan paskah, khususnya sekolah minggu. Padahal bila kita menelusuri setiap ayat di dalam Alkitab, kita tak pernah menemukan kata telur dan kelinci di sana. Jadi, dari mana asalnya kelinci dan telur paskah itu sebenarnya?
Kata Paskah, dalam Bahasa Inggris disebut Easter. Kabarnya kata easter diambil dari nama Dewi Kesuburan dan Musim Semi Bangsa Anglo – Saxon, yang bernama Eostre. Di beberapa daerah di Eropa pada masa kuno, kesuburan diidentikkan dengan kelinci. Mereka mengadakan perayaan setiap tahun untuk itu menghormati Dewi Eostre. Perayaan itu dilakukan dengan symbol-simbol. Mereka mengambil symbol kelinci karena dianggap memiliki tingkat repoduksi tinggi. Sedangkan symbol telur dianggap sebagai symbol kesuburan.
Kebiasaan itu terus berkembang menjadi tradisi di sebagian wilayah Eropa, termasuk Jerman kuno. Saat Bangsa tersebut melakukan imigrasi ke wilayah Pennsylvania pada sekitar tahun 1700-an, mereka membawa serta tradisi tersebut… yang kemudian merebak ke wilayah-wilayah di sekitarnya di Benua Amerika.
Sementara itu, tradisi paskah dengan menggunakan telur pun berkembang dengan berbagai variasi di setiap Negara. Di Timur Tengah dan Yunani, Gereja Ortodox mengecat telur dengan warna merah, sebagai symbol darah Kristus. Di Armenia, orang melubangi dan menggantung telur yang diberi gambar Yesus dan Maria, pada perayaan Paskah. Sedangkan di Polandia dan Ukraina, telur dicat dengan warna perak dan emas, yang divariasi dengan berbagai macam pola.
Kelinci paskah sendiri berkembang bersamaan dengan munculnya dongeng “Easter Hare” di Jerman Kuno. Easter Hare adalah dongeng kelinci yang senang menyembunyikan telur untuk anak-anak. Tradisi yang dibawa ke Negeri Paman Sam itulah yang kemudian berkembang menjadi salah satu symbol perayaan paskah di seluruh dunia.
Dari berbagai sumber . Ilustrasi : Janet Ika.
Kata Paskah, dalam Bahasa Inggris disebut Easter. Kabarnya kata easter diambil dari nama Dewi Kesuburan dan Musim Semi Bangsa Anglo – Saxon, yang bernama Eostre. Di beberapa daerah di Eropa pada masa kuno, kesuburan diidentikkan dengan kelinci. Mereka mengadakan perayaan setiap tahun untuk itu menghormati Dewi Eostre. Perayaan itu dilakukan dengan symbol-simbol. Mereka mengambil symbol kelinci karena dianggap memiliki tingkat repoduksi tinggi. Sedangkan symbol telur dianggap sebagai symbol kesuburan.
Kebiasaan itu terus berkembang menjadi tradisi di sebagian wilayah Eropa, termasuk Jerman kuno. Saat Bangsa tersebut melakukan imigrasi ke wilayah Pennsylvania pada sekitar tahun 1700-an, mereka membawa serta tradisi tersebut… yang kemudian merebak ke wilayah-wilayah di sekitarnya di Benua Amerika.
Sementara itu, tradisi paskah dengan menggunakan telur pun berkembang dengan berbagai variasi di setiap Negara. Di Timur Tengah dan Yunani, Gereja Ortodox mengecat telur dengan warna merah, sebagai symbol darah Kristus. Di Armenia, orang melubangi dan menggantung telur yang diberi gambar Yesus dan Maria, pada perayaan Paskah. Sedangkan di Polandia dan Ukraina, telur dicat dengan warna perak dan emas, yang divariasi dengan berbagai macam pola.
Kelinci paskah sendiri berkembang bersamaan dengan munculnya dongeng “Easter Hare” di Jerman Kuno. Easter Hare adalah dongeng kelinci yang senang menyembunyikan telur untuk anak-anak. Tradisi yang dibawa ke Negeri Paman Sam itulah yang kemudian berkembang menjadi salah satu symbol perayaan paskah di seluruh dunia.
Dari berbagai sumber . Ilustrasi : Janet Ika.